Akan ada lebih banyak jumlah telepon seluler di dunia dibandingkan
jumlah manusia pada akhir tahun depan, demikian laporan sebuah badan
PBB.
International Telecoms Union (ITU) memprediksi bahwa jumlah ponsel yang digunakan orang di seluruh dunia akan melampaui tujuh miliar di awal 2014.
Saat ini ada 6,8 miliar nomor ponsel aktif, dan jumlah manusia mencapai 7,1 miliar.
Laporan ITU World 2013 itu juga menunjukkan bahwa sepertiga populasi global kini sudah online.
Commonwealth of Independent States, sebuah aliansi negara-negara bekas Uni Soviet, memiliki penetrasi ponsel tertinggi.
Setiap orang di negara itu memiliki lebih dari satu ponsel.
Afrika menjadi negara dengan penetrasi terendah yaitu 63 setiap 100 orang.
"Setiap hari kita semakin dekat dengan saat ketika jumlah ponsel yang digunakan sama dengan jumlah populasi di bumi," kata Brahima Sanou, direktur Biro Pembangunan Telekomunikasi ITU.
"Revolusi ponsel benar-benar sebuah gerakan yang memberdayakan orang-orang di negara berkembang dengan adanya aplikasi teknologi komunikasi dalam pendidikan, kesehatan, pemerintahan, perbankan, lingkungan dan bisnis."
International Telecoms Union (ITU) memprediksi bahwa jumlah ponsel yang digunakan orang di seluruh dunia akan melampaui tujuh miliar di awal 2014.
Saat ini ada 6,8 miliar nomor ponsel aktif, dan jumlah manusia mencapai 7,1 miliar.
Laporan ITU World 2013 itu juga menunjukkan bahwa sepertiga populasi global kini sudah online.
Commonwealth of Independent States, sebuah aliansi negara-negara bekas Uni Soviet, memiliki penetrasi ponsel tertinggi.
Setiap orang di negara itu memiliki lebih dari satu ponsel.
Afrika menjadi negara dengan penetrasi terendah yaitu 63 setiap 100 orang.
"Setiap hari kita semakin dekat dengan saat ketika jumlah ponsel yang digunakan sama dengan jumlah populasi di bumi," kata Brahima Sanou, direktur Biro Pembangunan Telekomunikasi ITU.
"Revolusi ponsel benar-benar sebuah gerakan yang memberdayakan orang-orang di negara berkembang dengan adanya aplikasi teknologi komunikasi dalam pendidikan, kesehatan, pemerintahan, perbankan, lingkungan dan bisnis."
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar